Rabu, 13 April 2016

ANALISIS TERHADAP PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM



ANALISIS TERHADAP PENDIDIKAN
SEBAGAI SISTEM
Makalah
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Ilmu Pendidikan
Dosen Pengampu: Dr. H. Abdul Karim, M.Pd




Aida A
(1410110062)





 
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2015
BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha untuk memanusiakan manusia. Subyek, obyek atau sasaran pendidikan adalah manusia. Pendidikan bermaksud membantu manusia untuk menumbuhkembangkan potensi-potensi kemanusiaannya. Potensi-potensi manusia dapat dikembangkan melalui pengalaman. Pengalaman itu terjadi karena adanya interaksi secara efektif dan efisien antara manusia dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial manusia. Interaksi manusia dengan lingkungannya secara efektif dan efisien yang memberikan pengalaman yang dapat mengembangkan potensi-petensi kemanusiaan itulah yang disebut pendidikan.
Interaksi manusia dengan lingkungannya dalam ruang lingkup pendidikan mengandung banyak aspek atau elemen-elemen yang sifatnya sangat kompleks. Kompleksitas elemen-elemen yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi dalam ruang lingkup pendidikan itu membentuk suatu sistem yang disebut sistem pendidikan. Untuk itu kelompok kami mengkaji dalam makalah analisis pendidikan sebagai sistem.

B.     Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, dapat kita ambil rumusan masalah sebagai berikut :
1.      Apa Pengertian Pendidikan ?
2.      Apa Pengertian Sistem ?
3.      Bagaimana Pendidikan Sebagai Sistem ?
4.      Apa saja komponen-Komponen Dalam Sistem Pendidikan ?
5.      Bagaimana Analisis Terhadap Pendidikan Sebagai Sistem ?

BAB II
PEMBAHASAN

A.     Pengertian Pendidikan
Pendidikan menurut Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional yaitu, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinyauntuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Pendidikan atau pedagogi memiliki beberapa pengertian. Pendidikan (pedagogi) secara etimologis adalah bersala dari bahasa Yunani, terdiri dari kata “PAIS”, artinya anak, dan “AGAIN”, diartikan membimbing. Jadi sederhananya adalah bimbingan yang diberikan kepada anak.
Sedangkan secara Definitif pendidikan (pedagogie) adalah suatu kegiatan bimbingan yang dilakukan secara sadar ataupun secara sengaja yang dilakukan orang dewasa kepada orang yang belum dewasa (baca : anak) sehingga timbul hubungan antara keduanya yang bertujuan untuk mendewasakannya. [1]

B.     Pengertian Sistem
Sistem berasal bari bahasa Yunani, yakni systema yang berarti sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu kesatuan.
Beberapa definisi system menurut ahli :
1.      Menurut Zahara Idris, mengemukakan bahwa sistem adalah kesatuan yang terdiri atas komponen-komponen atau elemen-elemen atau unsur-unsur sebagai sumber-sumber yang mempunyai hubungan fungsional yang teratur, tidak acak, dan saling membantu untuk mencapai suatu hasil (produk).
2.      Menurut Tatang M. Amirin, Sistem dapat pula diartikan sebagai suatu himpunan komponen yang saling berkaitan yang bersama-sama berfungsi untuk mencapai suatu tujuan.
3.      Menurut Musanef, bahwa Sistem adalah suatu sarana yang menguasai keadaan pekerjaan agar dalam menjalankan tugas dapat diatur, dan sistem adalah suatu tatanan dari hal hal yang paling berkaitan dan berhubungan sehingga membentuk satu kesatuan dan satu keseluruhan.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan, sistem merupakan suatu himpunan atau kesatuan yang terdiri atas komponen-komponen atau elemen-elemen atau unsur-unsur sebagai sumber-sumber yang mempunyai hubungan fungsional yang teratur, tersusun secara sistematis (tidak acak), dan saling membantu untuk mencapai suatu tujuan, dimana masing-masing mempunyai tujuan sendiri yang semuanya berkaitan terurut dalam bentuk yang logis.
Berdasarkan uraian diatas dapat dikemukakan ciri-ciri umum dari suatu sistem sebagai berikut:
1.      system merupakan suatu kesatuan yang terstruktur.
2.      Kesatuan terdiri dari sejumlah komponen yang saling berpengaruh.
3.         Mesing-masing komponen memiliki fungsi tertentu dan secara bersama-sama melakukan fungsi struktur, yaitu mencapai tujuan.[2]
Contoh tubuh manusia terdiri dari jaringan daging, otak, urat-urat, anggota gerak (tangan dan kaki), dll. Yang tiap komponennya mempunyai fungsi masing-masing yang satudengan yang lain, satu sama lain saling berkaitan sehingga mencapai tujuan.
Oleh karena itu, proses pendidikan merupakan sebuah system yang disebut sebagai system pendidikan. Secara teoritis, suatu system pendidikan terdiri dari komponen-komponen atau bagian-bagian yang menjadi inti dari proses pendidikan.

C.     Pendidikan Sebagai Sistem
Sistem pendidikan pada hakikatnya adalah seperangkat sarana yang diperoleh untuk membudayakan nilai-nilai budaya masyarakat yang dapat mengalami perubahan-perubahan bentuk dan model sesuai dengan tuntutan kebutuhan hidup masyarakat dalam rangka mengejar cita-cita hidup yang sejahtera lahir maupun batin.
Pendidikan sebagai sistem dapat ditinjau dari dua hal :
1.      Sistem pendidikan secara mikro
Pendidikan secara mikro lebih menekankan pada unsur pendidik dan peserta didik, sebagai upaya mencerdaskan peserta didik melalui proses interaksi dan komunikasi. Oleh karena itu, fungsi pendidik adalah sebagai pengyampai materi melalui kegiatan pembelajaran di kelas maupun di luar kelas.
2.      Sistem pendidikan secara makro
Sistem pendidikan menyangkut berbagai hal atau komponen yang lebih luas lagi, yaitu :
a.       Input (masukan), berupa sistem nilai dan pengetahuan, sumber daya manusia, masukan instrumental berupa kurikulum, silabus, dll. Sedangkan masukan sarana termasuk di dalam fasilitas dan sarana pendidikan yang harus disiapkan. Unsur masukan (input), contohnya peserta didik.
b.      Proses, yaitu segala sesuatu yang berkaitan dengan proses belajar atau proses pembelajaran di sekolah maupun di luar sekolah. Dalam komponen proses ini termasuk di dalamnya telaah kegiatan belajar dengan segala dinamika dan unsur yang mempengaruhinya, serta telaah kegiatan pembelajaran yang dilakukan pendidik untuk memberi kemudahan kepada peserta didik dalam terjadinya proses pembelajaran.
Unsur proses contohnya metode atau cara yang digunakan dalam proses pembelajaran.
c.       Keluaran (Output), yaitu hasil yang diperoleh pendidikan bukan hanya terbentuknya pribadi yang memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan sesuai yang diharapkan. Namun juga keluaran pendidikan mencakup segala hal yang dihasilkan berupa kemampuan peserta didik (human behavior), produk jasa (services) dalam pendidikan seperti hasil penelitian, produk barang berupa karya intelektual ataupun karya yang sifatnya fisik material. [3]

D.    Komponen-Komponen Dalam Sistem Pendidikan
Secara sederhana, komponen-komponen dalam sistem pendidikan dapat digambarkan dengan bagan sebagai berikut :


 









1.      Input Pada Sistem Pendidikan
Input pada sistem pendidikan dibedakan dalam tiga jenis, yaitu input mentah (raw input), input alat (instrumental input), dan input lingkungan (environmental input). Masukan mentah (raw input) akan diproses menjadi tamatan (output) dan input pokok dalam sistem pendidikan adalah dasar pendidikan, tujuan pendidikan, dan anak didik atau peserta didik.
a.   Dasar Pendidikan
Pendidikan sebagai proses timbal balik antara pendidik dan anak didik dengan melibatkan berbagai faktor pendidikan lainnya, diselenggarakan guna mencapai tujuan pendidikan dengan senantiasa didasari oleh nilai-nilai tertentu. Nilai-nilai itulah yang kemudian disebut sebagai dasar pendidikan.
b.  Tujuan Pendidikan
Sebagai suatu komponen pendidikan, tujuan pendidikan diharapkan terbentuknya manusia yang utuh dengan memperhatikan aspek jasmani dan rohani, aspek diri (individualitas) dan aspek sosial, aspek kognitif, afektif, dan psikomotor, serta segi serba keterhubungan manusia dengan dirinya (konsentris), dengan lingkungan sosial dan alamnya (horizontal), dan dengan Tuhannya (vertikal).
c.       Anak didik (Peserta Didik)
Peserta didik sebagai subjek karena peserta didik (tanpa pandang usia) yang ingin mengembangkan diri (mendidik diri) secara terus-menerus guna memecahkan masalah-masalah hidup yang dijumpai sepanjang hidupnya. Ciri khas peserta didik yang perlu dipahami oleh pendidik adalah:
1)       Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga merupakan insan yang unik.
2)       Individu yang sedang berkembang.
3)       Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi.
4)       Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri.[4]

2.      Process Pada Sistem Pendidikan
Proses pendidikan merupakan kegiatan mobilisasi segenap komponen pendidikan oleh pendidik terarah kepada pencapaian tujuan pendidikan. Kualitas proses pendidikan menggejala pada dua segi, yaitu kualitas komponen dan kualitas pengelolaannya. Kedua segi tersebut satu sama lain saling bergantung.
Adapun komponen-komponen yang saling berkesinambungan pada proses pendidikan adalah sebagai berikut:
a.       Pendidik dan Non Pendidik
Pendidik ialah orang yang memikul tanggung jawab untuk membimbing. Pendidik berbeda dengan pengajar sebab pengajar berkewajiban untuk menyampaikan materi pelajaran kepada murid, sedangkan pendidik tidak hanya bertanggung jawab menyampaikan materi pengajaran, tetapi juga membentuk kepribadian anak didik.
Non pendidik yang sering disebut sebagai tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. (UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 1, BAB 1 Ketentuan Umum). Atau juga bisa diartikan merupakan tenaga yang bertugas merencanakan dan melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. (UU No.20 THN 2003, PSL 39 (1)).

b.      Kurikulum (Materi Pendidikan)
Kurikulum menunjukkan makna pada materi yang disusun secara sistematika guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Lester D. Crow dan Alice Crow, yang melakukan penelitian tentang hasil studi terhadap anak menyarankan hubungan salah satu komponen pendidikan, yaitu kurikulum dengan anak didik adalah sebagai berikut:
1)       Kurikulum hendaknya disesuaikan dengan keadaan perkembangan anak.
2)       Isi kurikulum hendaknya mencakup keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang dapat digunakan anak dalam pengalamannya sekarang dan berguna untuk menghadapi kebutuhannya pada masa yang akan datang.
3)       Anak hendaknya didorong untuk belajar, karena kegiatannya sendiri dan tidak sekadar menerima pasif apa yang dilakukan oleh guru.
4)       Materi yang dipelajari anak harus mengikuti minat dan keinginan anak sesuai dengan taraf perkembangannya dan bukan menurut keputusan orang dewasa tentang minat mereka.[5]
c.       Prasarana dan Sarana
Prasarana pendidikan adalah segala macam alat yang tidak secara langsung digunakan dalam proses pendidikan : alat kebersihan
sedangkan sarana pendidikan adalah segala macam alat yang digunakan secara langsung dalam proses pendidikan : alat peraga di lab IPA
Prasarana pendidikan dapat juga diartikan segala macam peralatan, kelengkapan, dan benda-benda yang digunakan guru dan murid untuk memudahkan penyelenggaraan pendidikan dan sarana pendidikan dapat juga diartikan segala macam peralatan yang digunakan guru untuk memudahkan penyampaian materi pelajaran.

d.      Administrasi
Administrasi pendidikan adalah segenap kegiatan yang berkenaan dengan penataan sumber, penggunaan, dan pertanggungjawaban dana pendidikan di sekolah atau lembaga pendidikan. Kegiatan yang ada dalam administrasi pembiayaan meliputi tiga hal, yaitu: penyusunan anggaran, pembukuan, dan pemeriksaan.
e.       Anggaran
Anggaran adalah biaya yang dipersiapkan dengan suatu rencana terperinci. Secara lebih khusus dapat dikatakan bahwa anggaran adalah rencana yang disusun secara terorganisasikan untuk menerima dan mengeluarkan dana bagi suatu periode tertentu.

3.      Enviromental Pada Sistem Pendidikan
Proses pendidikan selalu dipengaruhi oleh lingkungan yang ada di sekitarnya, baik lingkungan itu menunjang maupun menghambat proses pencapaian tujuan pendidikan. Lingkungan yang mempengaruhi proses pendidikan tersebut, yaitu:
1.      Lingkungan keluarga.
2.      Lingkungan sekolah atau lembaga pendidikan.
3.      Lingkungan masyarakat.
4.      Lingkungan keagamaan, yaitu nilai-nilai agama yang hidup dan berkembang di sekitar lembaga pendidikan.
5.      Lingkungan sosial budaya, yaitu nilai-nilai sosial dan budaya yang hidup dan berkembang di sekitar lembaga pendidikan.
6.      Lingkungan alam, baik keadaan iklim maupun geografisnya.
7.      Lingkungan ekonomi, yaitu kondisi ekonomi yang ada di sekitar lembaga pendidikan dan masyarakat sekitar.
8.      Lingkungan keamanan, baik keamanan di sekitar lembaga pendidikan maupun di luar lembaga pendidikan.
9.      Lingkungan politik, yaitu keadaan politik yang terjadi pada daerah di mana lembaga pendidikan tersebut berdiri atau melaksanakan pendidikan.

4.      Output Pada sistem Pendidikan
Output pada sistem pendidikan adalah hasil keluaran dari proses yang terjadi di dalam sistem pendidikan. Adapun output pada sistem pendidikan adalah:
a)      Lulusan (Tamatan)
Lulusan pendidikan adalah hasil dari proses pendidikan agar sesuai dengan tujuan pendidikan tersebut. Diharapkan lulusan yang dihasilkan dapat memberikan nilai-nilai kehidupan bagi dirinya, lingkungan, dan Tuhannya.
proses berkesinambungan dari komponen-komponen pendidikan menentukan hasil nyata dari pendidikan tersebut yang didasarkan kepada tujuan dan dasar pendidikan.
b)      Putus Sekolah
Kadang kala proses komponen-komponen pendidikan yang terjadi tidak sesuai dengan apa yang sudah direncanakan sebab adanya hambatan yang ada pada komponen-komponen tersebut sehingga peserta didik yang menjadi input dalam sistem pendidikan akan berhenti untuk melangsungkan pendidikannya (putus sekolah). Dengan kata lain, putus sekolah disebabkan oleh berbagai macam faktor hambatan pendidikan, baik dari diri peserta didik, proses pendidikan yang terjadi, maupun lingkungan sekitar pendidikan. [6]

Sistem pendidikan tersebut secara rinci dapat digambarkan sebagai berikut:

Description: Komponen-Komponen dalam Sistem Pendidikan

E.     Analisis Terhadap Pendidikan Sebagai Sistem
Agar terlaksana masing-masing fungsi yang menunjang usaha pencapaian tujuan, di dalam suatu sistem diperlukan bagian-bagian yang akan melaksanakan fungsi tersebut. Bagian suatu sistem yang melaksanakan fungsi untuk menunjang usaha mencapai tujuan sistem disebut komponen. Dengan demikian, jelas bahwa sistem itu terdiri atas komponen-komponen dan masing-masing komponen itu memiliki fungsi khusus.
Semua komponen dalam sistem pembelajaran haruslah saling berhubungan satu dengan yang lain. Sebagai missal dalam proses pembelajaran disajikan penyampaian pesan melalui media, maka diperlukan adanya aliran listrik untuk membantu menyalakan atau menghidupkan media tersebut. Jika aliran listrik tidak berfungsi, maka akan menimbulkan kesulitan bagi guru dalam melangsungkan pembelajaran. Dengan dasar inilah, pendekatan sistem dalam pembelajaran memerlukan hubungan antara komponen yang satu dengan yang lain.
Penggabungan yang menimbulkan keterpaduan yang menyatakan bahwa suatu keseluruhan itu mempunyai nilai atau kemampuan yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan jumlah bagian-bagian. Dalam kaitan dengan kegiatan pembelajaran, para guru sebaiknya berusaha menjalin keterpaduan antara sesama guru, antar guru dengan siswa, atau antar materi, guru, media, dan siswa. Sebab apalah artinya materi yang disiapkan kalau tidak ada siswa yang menerima, demikian juga sebaliknya.

















BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinyauntuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Sistem berarti sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu kesatuan.
Komponen adalah bagian dari sistem yang melaksanakan fungsi untuk menunjang usaha mencapai tujuan sistem. Karena pendidikan dikatakan sebagai sistem, maka komponen-komponen pendidikan itu meliputi peserta didik, pendidik, materi pendidikan, alat dan metode, lingkungan pendidikan, dan lain-lain yang menunjang usaha mencapai tujuan.
Pendidikan sebagai sistem terdiri dari sejumlah komponen, antara lain : raw input (sistem baru), output (tamatan), instrumental input (guru, kurikulum), environmental input (budaya, kependudukan, politik, dan keamanan).

B.     Saran
Demikian makalah ini kami susun. Semoga apa yang telah kami uraikan diatas mengenai “Metode Pendidikan” dapat bermanfaat bagi kita semua. Dan kami menyadari sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan tidak terkecuali dengan makalah yang kami susun. Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi terciptanya makalah yang lebih baik lagi.  


DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi. Ilmu Pendidikan. Jakarta. Rineka Cipta.1991.
Binti Maunah. Landasan Pendidikan. Yogyakarta.  TERAS. 2009.
Bukhari Umar. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta. Amzah. 2010.
Hadisusanto.dkk. Pengantar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta. UNY press.1995.
Tatang M Amirin. Pokok-pokok Teori Sistem. Jakarta Rajawali Pers.1992.
Umar Tirtahardja dan La Sula. Pengantar Pendidikan. Jakarta. PT Rineka Cipta. 2000.



[1] Binti Maunah, Landasan Pendidikan, TERAS, Yogyakarta, 2009, hlm 3.

[2]  Tatang M. Amirin, Pokok-pokok Teori Sistem, Rajawali Pers, Jakarta, 1992, hlm 83.
                   [3] Abu Ahmadi, Ilmu Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta 1991, hal 102.

[4]  Umar Tirtahardja dan La Sula, Pengantar Pendidikan, PT Rineka Cipta, Jakarta, 2000. Hal.52

[5] Bukhari Umar, Ilmu Pendidikan Islam, Amzah, Jakarta, 2010, hal. 288.
[6] Hadisusanto.dkk, Pengantar Ilmu Pendidikan, UNY press, Yogyakarta, 1995, hal 128.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar